tentang aku

Foto saya
seseorang yang begitu fanatik dengan mancherter united dan kartu,dan film kesukaan transformers

Kamis, 10 Mei 2012

Sukhoi Hancur di Antara Tebing


JAKARTA, FAJAR -- Terjawab sudah teka-teki nasib pesawat Sukhoi Superjet 100 yang kehilangan kontak sejak Rabu, 9 Mei. Kemarin 10 Mei, tim pencari menemukan serpihan pesawat dengan nomor registrasi penerbangan RA 36801 itu di ketinggian 5.800 feet atau sekitar 1.760 meter di atas permukaan laut. Sukhoi nahas tersebut telah menabrak Gunung Salak yang masuk wilayah Kampung Batu Lapak, Kecamatan Cijeruk, Bogor, Jawa Barat.

Serpihan pesawat ditemukan tim Search and Rescue (SAR) Pangkalan TNI Angkatan Udara Atang Sendjaja, Bogor, pukul 09.05. Dua pesawat helikopter Super Puma yang dikerahkan Lanud Atang Sendjaja dan satu helikopter Bolcow milik Basarnas menelusuri jalur penerbangan Sukhoi dari lokasi kontak terakhir di koordinat 06 derajat 43 menit 08 detik Lintang Selatan dan 106 derajat 43 menit 15 detik Bujur Timur ke arah Pelabuhan Ratu.

Tak jauh dari lokasi kontak terakhir Sukhoi, Mayor Penerbang Muhammad Riza Yudha Fahlefie dari Skuadron Udara 6 yang menerbangkan helikopter Super Puma nomor registrasi H 3214 melihat serpihan pesawat di koordinat 06 derajat 42 menit 61,3 detik Lintang Selatan dan 106 derajat 44 menit 41,2 detik Bujur Timur. ’’Koordinat lokasi sudah diketahui. Namun, situasi di darat belum terlihat dari udara karena lebatnya vegetasi,’’ ujar Mayor Ali Umri Lubis, kepala penerangan Lanud Atang Sendjaja.

Komandan Korem Bogor Kolonel Infanteri A.M. Putranto menjelaskan, kondisi pesawat hancur. Meski demikian, dia berharap ada korban yang selamat. ’’Pesawat pecah. Kita berdoa saja penumpangnya selamat,’’ katanya.

Berdasar foto udara yang diambil Kopilot Letnan Satu Pnb Budiono pukul 09.10, terlihat serpihan berada di bawah tebing curam dengan ketinggian sekitar 2.500 kaki. Badan pesawat bagian depan hancur dan menyisakan bagian ekor pesawat yang berwarna biru dengan gambar logo segi tiga khas Sukhoi. Diduga, pesawat menabrak tebing dengan kecepatan tinggi, sekitar 800 kilometer per jam, sehingga bagian depan pesawat hancur.

Lokasi jatuhnya pesawat hanya berjarak sekitar 2,5 kilometer dari Kawah Ratu atau tak jauh dari lokasi penemuan bangkai pesawat Cassa 212 milik TNI-AU yang jatuh pada 2008 dan menewaskan 18 penumpangnya.
Berdasar perhitungan tim SAR, posisi penyelamatan paling dekat adalah Desa Cijeruk yang berada dalam jangkauan sekitar 1,7 nautical mile atau sekitar 3 kilometer dari desa terdekat.

Meski demikian, ada laporan bahwa warga Kampung Loji, Desa Cipelang, Bogor, juga menemukan serpihan kecil badan pesawat yang diduga milik Sukhoi tersebut. Karena itu, Basarnas memindahkan posko utama dari Cidahu di Sukabumi ke Balai Embrio Ternak di Cipelang, Bogor. Dari Posko tersebut, posisi terakhir Sukhoi diperkirakan hanya berjarak 3 kilometer.

Kemarin petugas SAR membuat helipad di lapangan Desa Cipelang yang rencananya digunakan untuk mengevakuasi korban setelah dibawa dengan jalur darat dari lokasi penemuan pesawat. Untuk keperluan evakuasi tersebut, Basarnas telah menyiapkan empat helikopter milik PMI di Sentul dan dua heli Super Puma milik TNI-AU di Lanud Atang Sendjaja.

’’Korban selamat dirujuk ke Rumah Sakit Salak dan RS PMI di Bogor. Yang meninggal akan langsung diterbangkan ke Bandara Halim Perdanakusuma untuk diotopsi di RS Kramatjati di Jakarta,’’ terang Putranto. (*/sil)
 

0 komentar:

Posting Komentar